Sabtu, 23 Juni 2012

Bahaya Stres Bagi Otak Anak


Para ilmuwan di University of Wisconsin-Madison menyatakan, stres dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak dengan mengubah pertumbuhan bagian tertentu dari otak dan kemampuan fungsi otak.
"Sudah ada banyak penelitian pada hewan yang menghubungkan stres akut dan kronis terhadap perubahan di bagian otak yang disebut korteks prefrontal, yang terkait dalam kemampuan kognitif kompleks untuk mengingat secara cepat informasi penting dan penggunaannya," kata Jamie Hanson, dari University of Wisconsin Madison .
"Kami telah menemukan asosiasi yang sama pada manusia, dan menemukan bahwa individu yang sering mengalami stres terkait dengan masalah lebih banyak terhadap beberapa jenis proses kognitif," ungkapnya.
Peneliti mengatakan, anak-anak yang pernah mengalami peristiwa stres lebih intens dan hampir setiap saat dalam hidup mereka memiliki skor atau nilai rendah ketika mengerjakan tes yang disebut sebagai memori kerja spasial. Anak-anak ini cenderung mengalami kesulitan melakukan navigasi tes memori jangka pendek. 
Hasil scan otak menunjukkan bahwa cingulate anterior, bagian dari korteks prefrontal yang diyakini memainkan peran kunci dalam memori kerja spasial, memakan banyak ruang pada anak yang lebih sering terpapar oleh stres. "Ini adalah perbedaan yang halus, tetapi perbedaan ini berhubungan penting dengan kemampuan kognitif," kata Hanson yang mempublikasikan temuannya dalam Journal of Neuroscience .
Peneliti juga mencatat adanya perubahan jaringan otak yang dikenal sebagai materi putih dan abu-abu. Materi abu-abu di awal pembangunan muncul untuk memungkinkan fleksibilitas; anak-anak dapat bermain dan unggul dalam kegiatan yang berbeda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar