Minggu, 09 September 2012

Malam Yang Biasa


sebelum tidur malam ini, kau dan aku bicara cinta. bukankah cinta sesederhana seperti biasanya?  kau bertanya bagaimana hariku, aku bercerita apa saja. langit merah saga tadi sore, kataku pelan. dan angin, berembus dingin tak biasanya. kau mengangguk, mendengar dan mengantuk. sesederhana itulah cinta kita, seperti cinta biasanya.

hujan kemudian turun. aku menatapmu. seperti menatap jauh dalam sebuah sumur permintaan dan koin yang aku punya adalah tak terbatas. Betapa beruntungnya, pikirku. Apakah kau sama beruntungnya?

tak lama, kau akan terlelap. dan, aku akan kehilanganmu. gelisah dalam kepungan tanya, akukah tokoh dalam mimpimu? malam akan sangat panjang. hujan seolah tak pula memihak. temaram lampu yang menyesakkan semakin mengaburkan hari esok. aku merindumu, tepat setelah kau terlelap tidur.

bukankah seperti itu cinta yang sederhana?

Kamis, 06 September 2012

Sedikit (Rahasia) Tentang Perempuan

Hei, mau tahu sedikit (rahasia) tentang (seorang) perempuan?
kalau kau mendapati seorang perempuan menangis, jangan selalu berpikir bahwa dia sedang sedih.. kau tahu, barangkali, dia sedang marah. 

kebanyakan perempuan itu sering kali begitu. saking marahnya, dia malah menangis. haha, lucu. bahkan, seorang teman (perempuan) yang saya tahu selalu tertawa, tiba-tiba saja jadi menangis. dan, saat mendengar isaknya itu, saya tahu dia bukan sedih, dia sedang sangat-sangat marah. dan, saya tahu dia sangat benci ketika dia harus menangis karena amarahnya itu. 

pernah juga, ada seorang perempuan yang menangis karena ia kesal argumentasinya tidak diterima, selalu dipatahkan, atau dianggap tak beralasan. dan, karena kesal dan tak punya kata-kata lagi, air matanya malah rontok--mungkin, para perempuan memang mempunyai persediaan air mata yang cukup banyak di mata-mata mereka yang kadang juga menyimpan banyak rahasia. 

atau, bisa saja perempuan langsung menangis ketika ada yang mencaci-makinya. saat itu, ia lebih ke arah marah, bukan sedih. tapi, mungkin juga, sesuatu yang disebut perasaan perempuan itu terlalu bewarna-warni, dan kadang campurannya begitu cepat diramu hingga akhirnya malah menguarkan aroma air mata itu. unik. :)

kau tahu, air mata itu sungguh ajaib. bisa meluruhkan banyak hal. kemarahan. kekesalan. kebencian. kehampaan. kesedihan (pastinya). dan lain-lainnya. dan lain-lainnya. dan, bisa juga meluruhkan kenangan.

itu sedikit tentang air mata.

lalu, ada yang lebih unik lagi daripada itu: tidur. 
kau tahu, tidur lebih bisa meluruhkan banyak hal lagi. dan, kemarahan jadi yang paling sering bisa diluruhkan. 

entah kenapa bisa begitu. mungkin, kemarahan itu dibawa peri-peri ke alam mimpi sana, diendapkan di sana, atau mungkin dibuang ke sungai ajaib yang ada di sana. tapi, mungkin juga, tangan-tangan peri itu terlalu kecil, jadi tidak bisa membawa terlalu banyak kemarahan yang akan dihanyutkan ke alam mimpi--jadi masih bersisa ketika bangun tidur, tapi tak banyak. atau, mungkin juga, mereka tak punya waktu terlalu banyak. takut jam tiba-tiba berdentang, lalu menutup pintu ke dunia mimpi sehingga bisa-bisa, mereka terjebak sendiri. entah. :)

tapi, sering kali, tidur memang meluruhkan kemarahan (kau cobalah sekali-sekali) , bahkan juga kebencian.
tapi, entah kalau kenangan. sepertinya, memang benar peri-peri dunia mimpi itu memiliki tangan-tangan yang terlalu mungil sehingga tidak bisa membawa terlalu banyak sesuatu di sana. jadi, mungkin saja, karena itu mereka tak sempat membawa kenangan. 
atau, memang benar waktu di dunia mimpi itu terlalu cepat, jadi mereka tak punya banyak waktu untuk melakukan ini itu? 

entah. :)