Minggu, 09 September 2012

Malam Yang Biasa


sebelum tidur malam ini, kau dan aku bicara cinta. bukankah cinta sesederhana seperti biasanya?  kau bertanya bagaimana hariku, aku bercerita apa saja. langit merah saga tadi sore, kataku pelan. dan angin, berembus dingin tak biasanya. kau mengangguk, mendengar dan mengantuk. sesederhana itulah cinta kita, seperti cinta biasanya.

hujan kemudian turun. aku menatapmu. seperti menatap jauh dalam sebuah sumur permintaan dan koin yang aku punya adalah tak terbatas. Betapa beruntungnya, pikirku. Apakah kau sama beruntungnya?

tak lama, kau akan terlelap. dan, aku akan kehilanganmu. gelisah dalam kepungan tanya, akukah tokoh dalam mimpimu? malam akan sangat panjang. hujan seolah tak pula memihak. temaram lampu yang menyesakkan semakin mengaburkan hari esok. aku merindumu, tepat setelah kau terlelap tidur.

bukankah seperti itu cinta yang sederhana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar